Pernah merindukan seseorang yang sudah tiada?
Itulah yang sedang saya rasakan. Sesosok Ayah yang selama ini selalu
hadir, kini tak lagi ada untuk selamanya.
Aku masih ingat betul kegiatannya sehari-hari, dari bangun tidur
hingga tidur lagi. Yah sudahlah, semua tinggal kenangan. Kenangan yang
indah yang hadir dalam hidupku.
Terakhir kali aku bertemu, saat aku hendak pergi ke asramaku. Ya
seperti biasa aku selalu mengajaknya bercanda. Hingga 5 hari kemudian,
aku mendapat kabar bahwa Ayahku berada di Rumah sakit dan dia sedang
koma.
Rasaku tak karuan, aku berusaha tenang dan berfikir positif.
Menyiapkan diri agar aku siap menerima semuanya. Dan lagi, aku mendapat
kabar bahwa dia harus operasi bedah kepala. Rasanya hatiku hancur saat
itu, dan aku tau apa yang akan terjadi setelah itu.
Aku memang bukan Tuhan, tapi firasat itu selalu menghantuiku. Saat
itu aku belum melihat kondisi Ayahku secara langsung, jujur saat itu aku
benar-benar takut dan enggan untuk melihatnya. Tapi mau bagaimana lagi,
aku harus melihat kondisinya.
Ayahku di rawat di ruang ICU RSHS. Pembuluh darah di kepalanya pecah,
dan itulah yang membuatnya koma. Pertama kali aku masuk, aku tak mampu
menahan air mataku dan aku tak sanggup melihatnya, aku langsung pergi
keluar dari ruangan. Berusaha menguatkan diri dan ikhlas menerimanya.
Hingga akhirnya aku siap untuk melihatnya kembali.
Dokter memberitahu kepada kami bagaimana kondisinya, kondisinya
semakin menurun dan sekarang dia kritis. Akupun diberi izin oleh dokter
untuk tetap dikamar bersama Ayahku untuk mengajikannya. Mungkin ketia
itu Ayahku sedang sakaratul maut, ketika aku sedang membacakan surat
Al-Fatihah, Al-Baqoroh,Al-Mulk dan Al-kahfi untuknya.
Badannya bergerak, akupun spontan dan pergi keluar memanggil ummiku.
Ummiku mentalqinkannya dan menciumnya. Beberapa detik kemudian alat
pendeteksi jantungnya sudah berhenti dan dia pergi untuk selamanya.
Itulah pertemuanku yang terakhir, untunglah aku masih sempat mengaji
bersamanya. Walau dia telah lumpuh total, tapi aku yakin dia mampu
mendengar ayat suci yang kulantunkan.
Terima kasih Ya Allah, Engkau telah hadirkan Ayah terbaik untukku.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu wa akrim nuzulahu
wawassi’ madkholahu, wa aghsilhu bilmaai watstsalji walbarod. wanaqqihi
min khothoya kamaa nakkoitatstsaubul abyadhu minaddanas. wa abdilhu
daaron khoiron mindaarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wazaujan khoiron
min zaujihi, wa adhilhul jannata, wa ‘aidzhu min ‘adzabil qobri wamin
‘adzabinnar.
Aamiin..
Rahmatilah dia selalu ya Robb, Ampunilah dia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar